Essay by Aditya Hermawan
Indonesia
Emas 2045 merupakan program jangka panjang yang diprakarsai oleh Kementerian
Riset dan Pendidikan Tinggi. Indonesia Emas 2045 sendiri akan jatuh pada 17
Agustus 2045 yang akan diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia ke-100. Diharapkan
di Peringatan Kemerdekaan Indonesia yang ke-100 bukan hanya sekedar peringatan
tetapi juga sebagai tonggak emas kemajuan bangsa di segala sektor.
Pada
Indonesia Emas 2045 diharapkan semua elemen terutama mahasiswa, sebagai elemen
penting pembangun bangsa, diharapkan agar memiliki kontribusi secara
besar-besaran demi tercapainya Indonesia Emas 2045. Dalam Indonesia Emas 2045
sendiri, diharapkan tercapainya beberapa poin-poin penting, antara lain : (a)
Pemerataan Ekonomi, Kesejahteraan dan Pendidikan, (b) Maju secara IPTEK dan
Spiritual dan (c) Meningkatnya kualitas sumber saya manusia.
Indonesia
Emas 2045 dapat terwujud jika; (1) Semua elemen pembangun bangsa mau turut
serta dalam memajukan Indonesia, (2) Infrastruktur yang mendukung, (3) Sumber
daya manusia berkualitas dan memadai, (4) Tekad yang kuat dalam memajukan
bangsa dan (5) Semua kebijakan dilandasi oleh Al-Qur’an dan Hadist. Jika kelima
unsur ini sudah terpenuhi, InsyaAllah Indonesia akan menjadi negara yang maju
dan berkah serta beradab.
“Semua
elemen pembangun bangsa” berarti semua masyarakat Indonesia harus turut andil
dalam pembangunan bangsa, karena di sini kita bukan membicarakan tentang pembangunan
satu atau dua daerah saja tapi menyangkut Satu negara. Satu bangsa. Satu tanah
air kita.
“Infrastruktur”
merupakan elemen penting sebagai sarana dan pra-sarana dalam suatu pembangunan.
Menjadi faktor yang menunjang suatu negara dikatakan maju. Dengan infrastruktur
yang memadai, akan memudahkan perkembangan suatu negara.
“Sumberdaya
manusia yang berkualitas” menjadi faktor penggerak suatu bangsa. Jika
infrastruktur tadi tidak dibarengi dengan kualitas sumberdaya manusia yang baik,
maka infrastruktur tadi tidak akan optimal. Oleh karena itu, sumberdaya manusia
yang baik sangat diperlukan. Selain sebagai pengelola infrastruktur yang ada, juga
sebagai tenaga pendidik guna mencerdaskan bangsa.
“Tekad”
merupakan cerminan dari keseriusan untuk membangun suatu bangsa yang muncul
dari dalam diri tiap Warga Negara Indonesia. Tekad menjadi pembangkit dari
ketiga unsur sebelumnya.
“Al-Qur’an
dan Hadist” merupakan pedoman dan dasar bagi terutama bagi umat muslim dalam
berbagai hal. Kita tahu bahwa Al-Qur’an merupakan kitab yang paling sempurna,
artinya jika kita berpegangan kepada Al-Qur’an sebagai pedoman dalam
mengembangkan suatu bangsa, tak diragukan lagi bahwa hasil yang dituai pun akan
baik pula.
Apabila
unsur-unsur di atas sudah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalah mencegah
hancurnya bangsa. Berdasarkan pemaparan Haikal Hassan, ada 2 langkah
menghancurkan sebuah bangsa. Pertama, hancurkan mental pemudanya, lalu beri
mereka liberalisme (Kebebasan). Kedua, putuskan mata rantai anak muda dengan
sejarah masa lalu. Dari pemaparan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kita
harus mencegah segala bentuk paham liberal merasuki mental anak muda dan anak
muda harus lekat dengan sejarah. Serta, hapuskan seluruh penyelewengan sejarah
yang ada di Indonesia. Contoh : Islam masuk ke Indonesia melalui pedagang
Gujarat (India) pada tahun 1476 M. Padahal Islam masuk ke Indonesia pada tahun
625 M dan Rasulullah wafat 632 M. Ini hanya merupakan contoh kecil
penyelewengan sejarah, tapi berdampak besar, karena ini masuk ke dalam
kurikulum pendidikan di Indonesia.
Tulisan ini murni merupakan opini saya semata, jika ada yang tersinggung akan opini ini saya mohon maaf.
Comments
Post a Comment